Ciptakan Peradaban yang Lebih “Perempuan”

foto: life.viva.co.id

foto: life.viva.co.id

Tak bisa dipungkiri bahwa selama 3000 tahun ke belakang, peradaban dipimpin oleh sistem patriarkal di mana peradaban dan kebudayaan-kebudayaan lampau berjalan dominan dengan sistem ini. Pola pemikiran filsafat, politik, sosial, ekonomi dan juga bidang-bidang lain dengan kekuatan, tekanan, tradisi, hukum, etika, pendidikan dan lain-lain, telah menentukan apa yang boleh dan tidak boleh diperankan oleh perempuan. Doktrin-doktrin yang didasarkan dari sistem patriarkal ini telah diterima secara universal dan terasa sebagai hukum alam yang harus dipatuhi.

Kebudayaan Cina kuno memiliki konsep keseimbangan Yin dan Yang. Jika dilihat dari paparan di atas, maka peradaban lampau didominasi oleh kekuatan atau sifat Yang, dan menurut para peneliti, inilah salah satu penyebab kehancuran bumi –yang pelan namun pasti- yang terjadi di sana-sini dalam berbagai aspek kehidupan. Ketidakseimbangan. Sifat Yang memang cenderung menguasai, menuntut, maskulin, agresif, kompetitif, rasional dan analitis.

Dominasi kekuatan Yang inilah yang merupakan salah satu munculnya gerakan-gerakan yang bersifat feminin atau Yin yang bertujuan menyeimbangkan pola kehidupan dan peradaban yang selama ribuan tahun telah dijalankan oleh sifat Yang. Sifat Yin adalah sifat yang lebih koorperatif, responsif, konservatif, sintetis dan intuitif. Sifat dan karakter ini layaknya seorang perempuan yang penuh kasih sayang atau seorang ibu yang demikian mengasihi, menjaga, mengayomi dan melindungi anaknya. Rasa kasih yang bersumber dari dalam jiwa dan tercermin dalam sikap serta perbuatannya. Sifat inilah yang diharapkan untuk dimiliki oleh umat manusia pada jaman ini, sehingga berdampak pada pola kehidupan dan peradaban yang lebih bersifat “perempuan” (Yin) sebagai penyeimbang pada pola peradaban dan kehidupan yang didominasi oleh sifat Yang yang hingga saat ini masih diterima secara dan berjalan secara universal dalam banyak aspek kehidupan dan pola pikir manusia.

Tanggal 8 Maret dunia memperingati hari perempuan internasional. Gerakan feminin merupakan gerakan yang cukup kuat dan berkembang pada peradaban kini yang bertujuan untuk menyelaraskan kehidupan dan peradaban. Semoga dunia makin dipenuhi rasa kasih, koorperatif, responsif dan intuitif untuk saling menjaga dan melindungi serta menghargai sesama manusia dan alam semesta beserta segala isinya!

Oleh: Sura Dananjaya

Kirim Komentar Anda

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Gunakan bahasa atau kata-kata yang santun dan tidak mengandung unsur SARA. Terima kasih atas partisipasi Anda dan selamat berkarya.

© 2013. Indonesia Sastra Media.  |  Kembali ke atas