“Nawang Wulan” Karya: Cecep Syamsul Hari

Dua puluh tahun kemudian
Nawang Wulan terlihat keluar dari keriuhan

Carrefour, mendorong kereta belanjaan
dan menuntun seorang anak umur sepuluh tahunan

Di depan kasa
dikeluarkannya kartu Visa

Rambutnya pendek sekali sekarang
dicat warna biru, hijau dan pirang

Tubuh yang dulu berhias sayap sepasang
telah berubah menjadi pertunjukan lemak 90 kilogram

Ia terlihat sangat riang dan dewasa
tambun dan mempesona

Seperti lukisan Lady Cajica
dalam kanvas Fernando Botero

Dulu aku Jaka Tarub lajang
si pencuri selendang

yang didera cinta
tak terampunkan

Nawang, kebahagiaan macam apa yang telah mengubahmu
dari dewi pencinta menjadi dewi kesuburan?

2005

Salah satu puisi Cecep Syamsul Hari dalam Perahu Berlayar Sampai Bintang

Oleh: Cecep Syamsul Hari

Tags: 

Kirim Komentar Anda

Silahkan isi nama, email serta komentar Anda. Namun demikian Anda tidak perlu khawatir, email Anda tidak akan dipublikasikan. Gunakan bahasa atau kata-kata yang santun dan tidak mengandung unsur SARA. Terima kasih atas partisipasi Anda dan selamat berkarya.

© 2013. Indonesia Sastra Media.  |  Kembali ke atas